Kasus mafia beking judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terungkap lewat situs “Sultan Menang”.

Terungkapnya kasus ini membuka tabir praktik beking situs judi online yang selama ini sulit dibongkar, sekaligus mengungkap jaringan pegawai Komdigi yang menyalahgunakan kewenangannya untuk melindungi situs judi dari pemblokiran.
Politik Ciki akan memberikan ulasan mengenai terbongkarnya bekingan Komdigi dalam judi online melalui situs “Sultan Menang”, simak selengkapnya!
Situs “Sultan Menang” Sebagai Titik Awal Pengungkapan
Penyelidikan kasus beking judi online bermula pada Oktober 2024 ketika Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya menelisik aktivitas situs judi online “Sultan Menang”. Situs ini menjadi fokus utama karena diduga kuat menjadi pusat operasional mafia judi daring yang melibatkan pegawai Komdigi. Penyelidikan berlanjut hingga polisi menemukan kantor satelit yang dikelola oleh pegawai Komdigi di kawasan Galaxy, Kota Bekasi.
Menurut Kombes Wira Satya Triputra, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, situs “Sultan Menang” menjadi pintu masuk utama bagi polisi untuk mengusut jaringan beking judi online yang selama ini beroperasi dengan leluasa.
Modus Operandi Beking Situs Judi Online
Dalam praktiknya, para pegawai Komdigi yang terlibat melakukan koordinasi lewat grup Telegram untuk mengelola dan melindungi situs judi online tersebut. Hal ini dilakukan guna agar situs mereka tidak diblokir oleh Kementerian Kominfo. Mereka memungut tarif “keamanan” dari para pengelola situs judi online. Dengan nilai mencapai puluhan juta rupiah per situs setiap dua minggu sekali.
Jika situs judi tidak membayar uang “keamanan”, maka situs tersebut akan langsung diblokir. Hal ini menunjukkan adanya sistem perlindungan yang terstruktur dan sistematis yang dijalankan oleh oknum internal Komdigi.
Baca Juga: Anggota DPR Fraksi PKB Sampaikan Pandangan Tentang Legalisasi Kasino
Penangkapan dan Barang Bukti

Polisi telah menangkap sejumlah tersangka, termasuk pegawai Komdigi dan staf ahli, yang diduga menjadi otak di balik praktik beking judi online ini. Dari tangan salah satu tersangka, polisi menyita uang tunai sekitar Rp 5 miliar, sejumlah perhiasan, mobil, serta jam tangan mewah senilai miliaran rupiah.
Salah satu tersangka bahkan diketahui membeli jam tangan mewah seharga Rp 2,6 miliar dari hasil keuntungan beking judi online. Hal ini menjadi bukti betapa besarnya keuntungan yang diperoleh dari praktik ilegal tersebut.
Peran Pegawai Komdigi Dalam Kasus Ini
Sebanyak 11 pegawai Komdigi telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka diberikan kewenangan untuk memblokir situs judi online, namun malah menyalahgunakan posisi tersebut untuk melindungi situs judi dengan imbalan uang.
Beberapa pegawai bahkan menyewa kantor khusus sebagai markas operasi mereka, yang berfungsi sebagai pusat koordinasi dan pengelolaan jaringan judi online. Praktik ini sangat merugikan negara dan masyarakat karena memperkuat peredaran judi online yang ilegal.
Tuntutan dan Proses Hukum
Kasus ini tengah bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan sejumlah terdakwa yang sudah menjalani proses persidangan. Salah satu terdakwa, Zulkarnaen Apriliantony, bahkan meminta Komdigi membuka data pemblokiran situs judi online “Sultan Menang”. Mereka diminta untuk membuktikan bahwa situs tersebut sudah tidak aktif sejak Februari 2025.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas seluruh pihak yang terlibat, termasuk oknum internal Komdigi, bandar, dan pihak lain. Mereka mendukung praktik judi online ilegal ini dengan menerapkan pasal tindak pidana perjudian dan pencucian uang.
Kesimpulan
Terungkapnya kasus beking judi online melalui situs “Sultan Menang” membuka mata publik terhadap praktik korupsi dan penyalahgunaan kewenangan di lingkungan Komdigi. Modus operandi yang melibatkan koordinasi lewat grup Telegram dan pungutan “keamanan” dari pengelola situs judi menunjukkan betapa terstruktur dan sistematisnya jaringan ini.
Penangkapan puluhan tersangka, termasuk pegawai Komdigi, serta penyitaan barang bukti miliaran rupiah menjadi bukti keseriusan aparat penegak hukum dalam memberantas mafia judi online. Kasus ini juga menjadi peringatan keras bagi instansi pemerintah untuk menjaga integritas dan transparansi demi melindungi masyarakat dari kejahatan siber.
Buat kalian yang ingin mendapatkan analisis politik yang tajam dan update terkini, kalian bisa kunjungi Politik Ciki, yang dimana akan selalu menyajikan berita dan opini terpercaya seputar dinamika politik Indonesia dan dunia.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dan Kedua dari megapolitan.kompas.com