Partai Golkar dengan tegas tolak wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang sempat menjadi isu hangat di kalangan politikus dan kader partai.
Sikap ini menunjukkan komitmen Golkar untuk menjaga stabilitas dan soliditas internal agar tetap kuat menghadapi tantangan politik nasional. Penolakan tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Muhammad Sarmuji dan didukung oleh ormas pendiri seperti SOKSI.
Golkar memilih fokus pada konsolidasi dan kebersamaan demi masa depan partai yang lebih stabil dan berdaya saing tinggi di panggung politik Indonesia. Di bawah ini Politik Ciki akan membahas pernyataan tegas Partai Golkar yang menepis isu Munaslub dan menegaskan komitmen menjaga soliditas internal partai.
SOKSI Serukan Persatuan Golkar
Sebelumnya, Ketua Umum SOKSI, Ahmadi Noor Supit, menyampaikan pernyataan keras menolak wacana Munaslub Partai Golkar. Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) XII SOKSI yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa malam 20 mei 2025. Bahkan, pernyataan tersebut disampaikan langsung di hadapan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
“Siapapun yang membuat isu dan intrik untuk ada Munaslub pada Golkar, SOKSI menolak tegas” tegas Supit di forum resmi tersebut. Supit menilai, pengalaman pahit dualisme di masa lalu menjadi pelajaran penting bagi seluruh kader dan pengurus Partai Golkar. Ia tidak ingin perpecahan internal kembali terjadi karena dapat melemahkan kekuatan partai secara keseluruhan.
“Pengalaman ketika kita harus terpisah, ketika kita ada dualisme, itu pengalaman paling pahit yang diterima Partai Golkar” ujar Supit dengan nada emosional.
Sarmuji Tegaskan Dinamika Bukan Perpecahan
Menanggapi pernyataan SOKSI tersebut, Sarmuji menyatakan bahwa perbedaan pendapat di tubuh ormas atau sayap partai adalah hal wajar dalam dinamika organisasi politik. Namun, ia menekankan bahwa perbedaan tersebut tidak berujung pada perpecahan.
Ia bahkan memberi contoh mengenai kondisi di tubuh SOKSI dan AMPI yang sempat mengalami dinamika. Namun tetap mampu menjaga keutuhan organisasi. “Misalkan SOKSI ada perbedaan yang sampai sekarang belum bersatu, lalu di AMPI sempat ada dinamika. Tapi dinamika itu produktif untuk pembelajaran organisasi saja, tidak sampai pecah” jelasnya.
Menurut Sarmuji, justru dari dinamika itulah kader partai belajar tentang pentingnya menjaga keutuhan dan arah perjuangan yang konsisten.
Baca Juga:
Menjaga Soliditas di Tengah Tantangan Politik
Golkar adalah partai politik besar dengan sejarah panjang dalam kancah politik nasional. Keberhasilan partai ini dalam menjaga eksistensi tidak lepas dari kemampuannya merespons tantangan politik, baik eksternal maupun internal, secara bijak.
Pernyataan dari para petinggi partai dan ormas pendiri seperti SOKSI menandakan adanya semangat yang sama untuk menjaga soliditas. Dalam konteks ini, Munaslub dianggap sebagai langkah yang kontraproduktif dan hanya akan membuka luka lama yang belum sepenuhnya pulih.
“Kami ingin seluruh senior Golkar membimbing kita semua menyampaikan pesan yang sama bahwa tidak boleh ada lagi Munas-Munas Golkar di tengah jalan” tutur Supit.
Ajakan tersebut ditujukan kepada seluruh jajaran senior Partai Golkar agar tidak terpancing isu yang bisa memicu konflik. Dengan demikian, Golkar bisa melangkah dengan lebih mantap dalam menyongsong agenda-agenda politik nasional mendatang.
Kepemimpinan Bahlil Dapat Dukungan
Sejak terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar, ada harapan baru untuk membawa partai ini tetap solid dan berdaya saing tinggi. Di bawah kepemimpinan Bahlil, partai diharapkan mampu menjawab tantangan zaman, termasuk dalam menarik minat generasi muda untuk berpolitik.
Sarmuji juga sempat menyinggung bahwa masih banyak anak muda yang menganggap dunia politik sebagai sesuatu yang gelap dan penuh intrik. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh kader dan pengurus partai untuk menciptakan iklim politik yang lebih sehat, inklusif, dan terbuka.
Kesimpulan
Pernyataan tegas dari Sekjen Golkar Muhammad Sarmuji dan Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit mencerminkan satu suara, Partai Golkar menolak dengan keras segala bentuk wacana Munaslub. Partai memilih untuk menjaga soliditas dan menghindari konflik yang bisa merusak fondasi organisasi.
Sejarah telah menjadi saksi bahwa perpecahan hanya membawa luka dan pelemahan. Kini, dengan semangat baru dan kepemimpinan yang dinamis, Partai Golkar ingin fokus pada pembangunan partai yang solid, inovatif, dan mampu menjawab tantangan zaman.
Dengan menutup pintu untuk Munaslub, Golkar memilih jalan tengah, jalan kebersamaan, konsolidasi, dan kemenangan yang berkelanjutan. Simak dan ikuti terus Politik Ciki agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari nasional.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.rri.co.id
One thought on “Golkar Tegas Tolak Munaslub Fokus Jaga Soliditas dan Stabilitas Internal”