Gubernur Pramono Sebut Jakarta Masih Jadi Pusat Ekonomi Nasional

Gubernur Pramono Sebut Jakarta Masih Jadi Pusat Ekonomi Nasional

​​Gubernur Pramono Anung menyatakan bahwa Jakarta tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi nasional hingga triwulan III tahun 2025​.

Gubernur Pramono Sebut Jakarta Masih Jadi Pusat Ekonomi Nasional

Pada konferensi pers pembahasan APBD DKI Jakarta tahun 2025, dia menyampaikan bahwa kontribusi Jakarta terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 16,39 persen, sebuah indikator kuat bahwa ibu kota tetap menjadi jantung aktivitas ekonomi Indonesia.

Mari kita ulas lebih dalam di .

Pertumbuhan Investasi Menguat

Salah satu bukti betapa Jakarta masih dianggap sebagai magnet ekonomi adalah lonjakan investasi di kota ini. Pramono menyebut bahwa realisasi investasi Jakarta pada 2025 naik hingga Rp 204,13 triliun, meningkat 6,4 persen dari periode sebelumnya.

Lonjakan ini menunjukkan bahwa pelaku dunia usaha masih sangat percaya pada daya tarik Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi skala nasional.

Investasi Mengalir Deras ke Jakarta

Meski ekonomi global dan nasional tengah menghadapi ketidakpastian, Pramono mengklaim bahwa Jakarta menunjukkan stabilitas yang cukup solid.

Pada kuartal III 2025, pertumbuhan ekonomi DKI tercatat sebesar 4,96 persen, sementara inflasi berhasil dijaga di angka 2,69 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 2,86 persen.

Menurut Pramono, keberhasilan menjaga inflasi dan pertumbuhan berjalan seimbang menegaskan bahwa Jakarta bukan hanya tumbuh cepat, tetapi juga dikelola dengan matang agar tidak overheat.

Baca Juga: 

Visi Jakarta Sebagai Kota Global

Visi Jakarta Sebagai Kota Global

Gubernur Pramono memiliki ambisi besar: menjadikan Jakarta bukan sekadar pusat ekonomi nasional. Tetapi kota global yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Visi ini ia paparkan dalam pidato paripurna DPRD DKI Jakarta untuk periode 2025–2029. Di mana pembangunan yang modern, ramah lingkungan, dan inklusif menjadi pilar utama.

Dalam visinya, Pramono menekankan bahwa Jakarta harus bisa menarik investasi global sekaligus menjaga kesejahteraan warganya. Lewat kolaborasi lintas sektor dan perbaikan infrastruktur kota.

Jakarta Sebagai Motor Ekonomi Nasional

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa meskipun peran ibu kota sebagai pusat politik bisa berubah. Jakarta tetap menjadi jantung perekonomian nasional.

Pada triwulan III tahun 2025, Pramono menyatakan bahwa kontribusi Jakarta terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 16,39 persen, posisi yang menunjukkan peranan strategis ekonomi ibu kota dalam skala nasional.

Menurutnya, sektor jasa, transportasi, dan akomodasi menjadi tulang punggung kontribusi ekonomi Jakarta. Mencerminkan orientasi kota ini sebagai pusat layanan dan mobilitas.

Kesimpulan

Meskipun Jakarta menunjukkan performa ekonomi yang sangat kuat. Pramono menyadari bahwa menjaga status sebagai pusat ekonomi nasional tidaklah mudah.

Untuk mempertahankan momentum, Pemerintah Provinsi DKI telah menyiapkan strategi-strategi jangka panjang. Salah satunya adalah menyederhanakan birokrasi perizinan agar proses investasi menjadi lebih lancar dan menarik bagi investor domestik maupun asing.

Di samping itu, Pramono menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga dan pasokan sebagai bagian dari program yang dijalankan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Menurutnya, kombinasi pertumbuhan ekonomi, investasi besar, dan pengelolaan sosial-ekonomi yang inklusif adalah kunci agar Jakarta tidak hanya tetap menjadi pusat ekonomi nasional, tetapi juga berkembang dengan berkelanjutan.

Buat kalian yang ingin mendapatkan analisis politik yang tajam dan update terkini, kalian bisa kunjungi Politik Ciki yang dimana akan selalu menyajikan berita dan opini terpercaya seputar dinamika politik Indonesia dan dunia.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari megapolitan.kompas.com
  • Gambar Kedua dari www.poskota.co.id