Gubernur Sumut Bobby Nasution membantah pernyataan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa soal dana Rp 31 triliun yang disebut mengendap di bank.
Bobby menegaskan informasi tersebut tidak akurat dan menjelaskan kondisi keuangan daerah secara transparan. Ia menekankan bahwa dana transfer dan pengelolaan anggaran sudah berjalan sesuai aturan dengan tetap memprioritaskan program pembangunan. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Politik Ciki.
Klarifikasi Bobby Nasution Atas Pernyataan Menteri
Bobby Nasution menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya yang baru disampaikan. Ia menilai angka saldo Rp 990 triliun sebagai dana mengendap tidak tepat dan menimbulkan salah paham. Bobby menegaskan dana transfer daerah tidak mengendap di bank, melainkan dialokasikan sesuai kebutuhan fiskal.
Gubernur menjelaskan bahwa proses pencairan dan penggunaan dana oleh pemerintah provinsi berlangsung normal. Dana tersebut digunakan untuk mendukung lima program prioritas yang sudah dirancang untuk pembangunan Sumut. Bobby menegaskan pelaporan keuangan dan realisasi anggaran selalu transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat harusnya memahami kompleksitas pengelolaan anggaran wilayah yang beragam, terutama daerah dengan PAD rendah. Bobby berharap perbedaan data tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap pemerintah daerah.
Pembahasan Dana Transfer ke Daerah
Bobby Nasution bertemu Menteri Keuangan Purbaya membahas anggaran transfer daerah 2026. Ia menilai pemangkasan dana memberatkan daerah dengan fiskal terbatas, terutama wilayah afirmasi di Sumut, dan meminta perhatian agar daerah kecil tetap mendapat dana pembangunan.
Dalam pertemuan itu, gubernur juga menyampaikan usulan dan aspirasi dari seluruh daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Diskusi serius berlangsung untuk mencari titik temu soal penyesuaian kebijakan anggaran pusat daerah yang lebih efektif serta berkelanjutan.
Purbaya menanggapi dengan menyatakan adanya kemungkinan penambahan dana transfer jika pemerintah daerah dapat memperbaiki kinerja penyerapan anggaran. Hal ini menjadi tantangan bagi daerah untuk mengelola anggaran secara optimal agar mendapat tambahan dana pusat.
Baca Juga: DPR dan Pemerintah Dorong MK Tolak Penyakit Kronis Jadi Disabilitas
Dampak Pemangkasan Dan Tindak Lanjut
Bobby mengakui pemangkasan dana sebesar Rp 1,1 triliun di Sumut berdampak pada rencana pembangunan, terutama bagi daerah yang bergantung pada dana transfer pusat. Ia menyebutkan adanya potensi penyesuaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk mengakomodasi perubahan alokasi anggaran tersebut.
Meski demikian, Pemprov Sumut tetap fokus menjalankan program prioritas dengan perencanaan ketat dan efisiensi anggaran. Bobby menyatakan pemerintah daerah berkomitmen menjaga kesinambungan pembangunan sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat meskipun ada keterbatasan dana.
Ia juga menegaskan koordinasi terus dilakukan dengan kementerian terkait untuk mendukung penyaluran anggaran secara lebih efektif dan tepat sasaran pada tahun-tahun mendatang.
Transparansi Dan Kepercayaan Publik
Bobby Nasution menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola keuangan daerah. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk turut memantau dan memberi masukan agar pengelolaan anggaran daerah semakin baik dan berdampak positif.
Gubernur percaya bahwa komunikasi yang jujur mengenai kondisi keuangan daerah akan membantu membangun kepercayaan publik dan mendukung sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini penting mengingat dinamika alokasi dana yang sering mengalami perubahan sesuai situasi nasional dan global.
Dengan dukungan semua pihak, Bobby optimis Sumut dapat tetap melaju maju dengan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, serta tetap memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.
Pantau selalu berita politik terkini yang akurat, terpercaya, dan mendalam, eksklusif hanya di Politik Ciki agar Anda tidak ketinggalan setiap perkembangan penting lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari medan.kompas.com
- Gambar Kedua dari bisnis.com