Puluhan Tahun Diguncang Tanah Gerak, Warga Kaliwiro Wonosobo Bertahan di Zona Rawan

Puluhan Tahun Diguncang Tanah Gerak, Warga Kaliwiro Wonosobo Bertahan di Zona Rawan

Puluhan tahun dilanda tanah gerak, warga Kaliwiro Wonosobo bertahan di zona rawan, Ancaman bencana terus dirasakan hingga kini.

Puluhan Tahun Diguncang Tanah Gerak, Warga Kaliwiro Wonosobo Bertahan di Zona Rawan

Puluhan tahun berlalu, namun ancaman itu tak pernah benar-benar pergi. Tanah di Kaliwiro, Wonosobo, terus bergerak perlahan, meninggalkan retakan di rumah, jalan, dan rasa aman warga, Meski hidup di zona rawan bencana, sebagian masyarakat memilih bertahan karena keterbatasan pilihan dan ikatan dengan tanah kelahiran.

Bagaimana mereka menghadapi ancaman yang telah menghantui selama puluhan tahun ini? Berikut kisah dan fakta selengkapnya di Politik Ciki.

Sejarah Tanah Gerak Di Kaliwiro Wonosobo

Ancaman bencana tanah gerak di Dusun Purwo dan Dusun Krandegan, Desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, bukanlah kejadian baru. Fenomena pergerakan tanah di wilayah ini telah terjadi sejak tahun 2000 dan terus berulang hampir setiap musim penghujan, dengan dampak yang semakin meluas dari tahun ke tahun.

Pergerakan tanah terjadi secara perlahan namun berulang, terutama saat musim hujan, Retakan pada permukiman dan infrastruktur menjadi tanda awal yang terus berulang hingga kini. Kondisi geografis dan struktur tanah setempat memperbesar potensi terjadinya tanah gerak berkepanjangan.

Dampak Tanah Gerak terhadap Kehidupan Warga

Dari hasil pendataan sementara, dampak terparah terjadi di Dusun Purwo, tercatat enam rumah warga mengalami kerusakan berat dan 39 rumah lainnya masuk kategori terancam. Sementara di Dusun Krandegan, sebanyak 13 rumah mengalami rusak berat, empat rumah rusak sedang, dan 27 rumah rusak ringan. Selain itu, 50 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam.

Tanah gerak menyebabkan kerusakan rumah warga, fasilitas umum, dan akses jalan di Kaliwiro, Aktivitas ekonomi dan mobilitas warga kerap terganggu akibat kondisi tanah yang tidak stabil.  Sebagian warga harus melakukan perbaikan rumah berulang kali dengan biaya mandiri, Situasi ini juga menimbulkan tekanan psikologis karena rasa cemas akan bencana susulan.

Alasan Warga Bertahan Di Zona Rawan

Sementara itu, ratusan warga lainnya masih bertahan di rumah masing-masing dengan rasa waswas, terutama saat hujan turun. BPBD Kabupaten Wonosobo bersama pemerintah desa telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.

Banyak warga Kaliwiro memilih bertahan karena keterbatasan ekonomi dan tidak memiliki alternatif tempat tinggal lain. Ikatan sosial serta tanah warisan keluarga menjadi alasan kuat untuk tetap tinggal.

Sebagian warga juga menilai tanah gerak sudah menjadi risiko yang terbiasa dihadapi. Selain itu, relokasi belum sepenuhnya menjangkau seluruh warga terdampak.

Upaya Pemerintah dan Mitigasi Bencana

Warga diimbau segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan deras berlangsung lebih dari 30 menit. Pemerintah daerah bersama instansi terkait telah melakukan pemantauan rutin terhadap pergerakan tanah di Kaliwiro.

Sosialisasi mitigasi bencana dan imbauan kewaspadaan diberikan kepada warga setempat. Perbaikan infrastruktur dilakukan untuk mengurangi dampak kerusakan berulang, Opsi relokasi juga disiapkan bagi warga yang tinggal di zona dengan tingkat kerawanan tinggi.

Puluhan Tahun Tanah Gerak di Kaliwiro Wonosobo, Warga Bertahan di Tengah Ancaman

Fenomena tanah gerak di Kaliwiro, Wonosobo, telah berlangsung selama puluhan tahun dan terus mengancam permukiman warga. Pergerakan tanah yang berulang menyebabkan kerusakan rumah, jalan, dan fasilitas umum.

Meski berada di zona rawan bencana, banyak warga memilih bertahan karena faktor ekonomi dan ikatan sosial. Pemerintah pun terus melakukan pemantauan serta upaya mitigasi untuk menekan risiko yang lebih besar.

Pantau selalu berita politik terkini yang akurat, terpercaya, dan mendalam, eksklusif hanya di Politik Ciki agar Anda tidak ketinggalan setiap perkembangan penting lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Utama dari regional.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari ramadhan.antaranews.com