Sementara itu, ratusan warga lainnya masih bertahan di rumah masing-masing dengan rasa waswas, terutama saat hujan turun. BPBD Kabupaten Wonosobo bersama pemerintah desa telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
Banyak warga Kaliwiro memilih bertahan karena keterbatasan ekonomi dan tidak memiliki alternatif tempat tinggal lain. Ikatan sosial serta tanah warisan keluarga menjadi alasan kuat untuk tetap tinggal.
Sebagian warga juga menilai tanah gerak sudah menjadi risiko yang terbiasa dihadapi. Selain itu, relokasi belum sepenuhnya menjangkau seluruh warga terdampak.
Upaya Pemerintah dan Mitigasi Bencana
Warga diimbau segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan deras berlangsung lebih dari 30 menit. Pemerintah daerah bersama instansi terkait telah melakukan pemantauan rutin terhadap pergerakan tanah di Kaliwiro.
Sosialisasi mitigasi bencana dan imbauan kewaspadaan diberikan kepada warga setempat. Perbaikan infrastruktur dilakukan untuk mengurangi dampak kerusakan berulang, Opsi relokasi juga disiapkan bagi warga yang tinggal di zona dengan tingkat kerawanan tinggi.
Puluhan Tahun Tanah Gerak di Kaliwiro Wonosobo, Warga Bertahan di Tengah Ancaman
Fenomena tanah gerak di Kaliwiro, Wonosobo, telah berlangsung selama puluhan tahun dan terus mengancam permukiman warga. Pergerakan tanah yang berulang menyebabkan kerusakan rumah, jalan, dan fasilitas umum.
Meski berada di zona rawan bencana, banyak warga memilih bertahan karena faktor ekonomi dan ikatan sosial. Pemerintah pun terus melakukan pemantauan serta upaya mitigasi untuk menekan risiko yang lebih besar.
Pantau selalu berita politik terkini yang akurat, terpercaya, dan mendalam, eksklusif hanya di Politik Ciki agar Anda tidak ketinggalan setiap perkembangan penting lainnya.