Kunjungan ini bisa menjadi momentum strategi diplomasi Indonesia yang lebih luas menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara sahabat.
Prabowo berharap bukan hanya PM Sharif, tetapi juga pemimpin-pemimpin Pakistan lain dapat berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan langsung perkembangan dan peluang kerja sama yang dapat dikembangkan antara kedua negara, Mari kita ulas lebih dalam di Politik Ciki.
Undangan Resmi Prabowo Kepada PM Pakistan
Dalam pertemuan resmi di Islamabad, pada Selasa, 9 Desember 2025. Prabowo secara terbuka menyampaikan undangan kepada Shehbaz Sharif agar melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Undangan tersebut disampaikan seusai pembicaraan bilateral antara kedua pemimpin.
Prabowo berharap bukan hanya PM Sharif. Tetapi juga pemimpin-pemimpin Pakistan lain dapat berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan langsung perkembangan dan peluang kerja sama yang dapat dikembangkan antara kedua negara.
Kunjungan balasan ini dimaksudkan sebagai langkah konsolidasi hubungan bilateral yang telah terjalin lama. Serta sebagai wujud komitmen Jakarta dan Islamabad untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang.
Kunjungan Prabowo Ke Pakistan
Undangan itu muncul di sela lawatan resmi Prabowo ke Pakistan pada 8–9 Desember 2025. Kunjungan ini menjadi kunjungan resmi pertamanya sejak menjabat Presiden pada Oktober 2024.
Kedatangan Prabowo ke Islamabad disambut dengan protokol kenegaraan ia disambut langsung oleh PM Shehbaz Sharif dan Asif Ali Zardari. Presiden Pakistan di bandara dan dilanjutkan dengan upacara penyambutan resmi.
Lawatan ini dilatarbelakangi momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Pakistan.
Sehingga jadi momen penting untuk memperkuat kembali tali persahabatan dan menjajaki kerja sama baru di berbagai sektor.
Baca Juga: Prabowo Minta Mendagri Proses Bupati Aceh Selatan
Agenda Kerja Sama Indonesia–Pakistan
Dalam pertemuan di kediaman resmi PM Pakistan (PM House), kedua kepala pemerintahan membahas luasnya potensi kerja sama bilateral Indonesia–Pakistan. Bahasan tersebut mencakup peningkatan perdagangan, investasi, serta kolaborasi di bidang kesehatan, pendidikan, teknologi, dan sertifikasi produk halal.
PM Shehbaz bahkan menyatakan kesiapan mengirim dokter, dokter gigi, profesor medis, serta tenaga ahli kesehatan lain dari Pakistan ke Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana Indonesia dalam memperkuat sektor pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan.
Kedua pihak setuju untuk menyeimbangkan neraca perdagangan saat ini masih didominasi oleh ekspor minyak sawit Indonesia ke Pakistan dengan mendorong ekspor Pakistan, termasuk produk pertanian, teknologi dan jasa.
Selain itu, nota kesepahaman (MoU) ditandatangani meliputi sertifikasi halal, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta upaya bersama dalam sistem pendidikan vokasi dan pelatihan keahlian.
Signifikansi Permintaan Kunjungan Balasan
Dengan mengundang PM Shehbaz ke Indonesia, Prabowo ingin memastikan bahwa kerja sama tidak berhenti pada verbal dan janji, tetapi berlanjut ke langkah konkret di lapangan.
Undangan ini adalah sinyal bahwa Jakarta ingin menjalin kemitraan yang lebih mendalam dan berkelanjutan dengan Islamabad, tidak hanya dalam aspek diplomasi tetapi juga ekonomi, sosial, dan budaya.
Kedekatan nilai dan prinsip, termasuk dalam isu internasional seperti dukungan bersama terhadap Palestina, juga menjadi latar bagi diplomasi kedua negara saat ini.
Prabowo menekankan koordinasi kebijakan luar negeri yang erat agar Indonesia dan Pakistan bisa bersikap konsisten di forum global.
Kunjungan balasan itu diharapkan membuka babak baru kemitraan Indonesia–Pakistan, memberi ruang bagi kolaborasi yang lebih konkret. Serta memperkuat posisi Indonesia di kancah geopolitik internasional melalui jaringan solidaritas dengan negara sahabat.
Buat kalian yang ingin mendapatkan analisis politik yang tajam dan update terkini, kalian bisa kunjungi Politik Ciki yang dimana akan selalu menyajikan berita dan opini terpercaya seputar dinamika politik Indonesia dan dunia.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.cnnindonesia.com
