Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan ziarah ke Makam Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, di Blitar, Jawa Timur.
Tindakan Gibran ini kemudian menuai tanggapan dari politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli. Guntur Romli menyatakan bahwa ia tidak ingin menginterpretasikan ziarah tersebut sebagai manuver politik. Dibawah ini Politik Ciki akan membahas menurutnya, Bung Karno adalah milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya PDI Perjuangan.
Ziarah Gibran ke Makam Bung Karno
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tiba di Makam Bung Karno sekitar pukul 07.00 WIB. Dalam kesempatan tersebut, Gibran didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto.
Keduanya, Gibran dan Khofifah, terlihat turun bersama dari mobil Hiace saat tiba di lokasi. Mereka kemudian berjalan masuk ke area makam dengan khusyuk, dan turut melepaskan alas kaki saat memasuki area makam.
Respons PDI Perjuangan
Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, memberikan tanggapan terkait ziarah Gibran ke makam Bung Karno. Ia menyatakan tidak ingin mempersepsikan atau mempolitisasi ziarah tersebut. Guntur Romli menegaskan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya milik PDI Perjuangan.
Guntur Romli menambahkan bahwa kehadiran Gibran hanyalah salah satu dari ribuan pengunjung yang berziarah ke makam Bung Karno setiap harinya. Baik dari kalangan Wakil Presiden hingga pedagang kaki lima, semua memiliki hak untuk mengunjungi makam tersebut.
Baca Juga:
Makna Ziarah & Komitmen Kebangsaan
Ziarah Gibran ke makam Bung Karno juga merefleksikan komitmen pemerintah untuk terus menumbuhkan semangat nilai kebangsaan dan meneladani perjuangan yang diwariskan oleh para pendiri negara. Selain itu, Gibran pun mengenang jasa Bung Karno yang telah berhasil memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah sekaligus membentuk jati diri bangsa.
Kehadiran Gibran di pusara Bung Karno ini juga menjadi bagian dari penghormatan terhadap jasa-jasa Bung Karno, sekaligus peneguhan komitmen kebangsaan di tengah momentum haul yang akan berlangsung pada tanggal 21 Juni mendatang. Ini menunjukkan pentingnya menghormati sejarah dan perjuangan para pendiri bangsa dalam pembangunan karakter kebangsaan.
Agenda Lain Gibran di Blitar
Sebelum berziarah ke makam Bung Karno, Gibran sempat bersilaturahmi dengan Majelis Taklim Sabilu Taubah yang diasuh oleh Muhammad Iqdam atau Gus Iqdam di Blitar pada Selasa malam (17/6). Gibran menyebut Gus Iqdam sebagai teman lama sekaligus gurunya.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu dan dijamu makan malam di pondok Gus Iqdam. Pertemuan ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian kunjungan kerja Gibran di Blitar. Setelah selesai berziarah, Gibran melanjutkan rangkaian agenda kunjungan kerjanya di Kota Blitar.
Perspektif Politik & Tata Krama Ziarah
Meskipun ada tanggapan dari PDI Perjuangan, Guntur Romli secara eksplisit menyatakan tidak ingin mempolitisir ziarah Gibran. Penekanannya pada Bung Karno sebagai “milik bangsa ini” mengindikasikan pandangan bahwa figur proklamator seharusnya berada di atas kepentingan partai politik.
Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa siapa pun boleh berziarah, asalkan “menjaga tata krama dan tidak dipolitisasi”. Pernyataan ini menunjukkan adanya harapan agar kunjungan ke makam pahlawan nasional tetap murni sebagai bentuk penghormatan, terlepas dari afiliasi politik individu yang berziarah.
Kesimpulan
Ziarah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke makam Bung Karno di Blitar pada 18 Juni 2025 adalah bagian dari kunjungan kerja yang lebih luas di wilayah tersebut. Ziarah ini didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi daerah dan menjadi bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa proklamator kemerdekaan.
Respons dari PDI Perjuangan melalui Guntur Romli menekankan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh bangsa dan ziarah tersebut tidak seharusnya dipolitisasi, serta semua orang berhak mengunjunginya dengan menjaga tata krama.
Kegiatan ini juga menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menumbuhkan nilai kebangsaan dan meneladani perjuangan para pendiri negara. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang berita Politik Ciki yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari cnnindonesia.com
- Gambar Kedua dari tempo.co