Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi tiba di Busan, Korea Selatan, pada Kamis malam dalam suasana penuh kehormatan.

Kehadiran Kepala Negara ini dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi KTT Asia-Pacific Economic Cooperation APEC 2025, yang akan digelar di Gyeongju pada 31 Oktober hingga 1 November 2025. Berikut ini Politik Ciki akan memberikan informasi terbaru mengenai makna strategis kehadiran Presiden Prabowo Subianto di KTT APEC 2025.
Tiba di Busan dan Disambut Upacara Militer Korea Selatan
Pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan terbatas mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Gimhae, Busan, pada pukul 22.20 waktu setempat. Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan ini Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, serta sejumlah pejabat pendukung lainnya.
Setibanya di Busan, Presiden disambut dengan upacara kehormatan militer oleh pihak tuan rumah. Hadir menyambut di apron Lanud Gimhae antara lain Menteri Program Akuisisi Pertahanan Korsel Mayjen (Purn) Seok Jong-gun, Menteri Luar Negeri RI Sugiono, Wakil Wali Kota Gyeongju Song Ho-jun, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Cecep Herawan, dan Atase Pertahanan KBRI Seoul Kolonel Pnb. Muhammad Arief.
Dalam suasana yang penuh kehormatan, Presiden Prabowo menerima penghormatan militer dari pasukan kehormatan Korea Selatan, didampingi oleh pejabat lokal Song Ho-jun. Penyambutan tersebut mencerminkan eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan yang telah terjalin selama lebih dari lima dekade.
APEC 2025 Bangun Masa Depan Berkelanjutan
KTT APEC tahun ini diselenggarakan di bawah kepemimpinan Korea Selatan dengan mengusung tema besar “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper” atau “Membangun Masa Depan Berkelanjutan: Terhubung, Berinovasi, dan Sejahtera”.
Tema ini mencerminkan tekad bersama negara-negara anggota APEC untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi tantangan ekonomi global, memperluas konektivitas antarnegara, dan mendorong inovasi berkelanjutan. APEC 2025 juga menyoroti tiga prioritas utama, yakni keterhubungan (connectivity), inovasi (innovation), dan kesejahteraan (prosperity).
Melalui fokus ini, forum APEC berupaya membangun sistem ekonomi kawasan yang tangguh dan inklusif, dengan perhatian khusus terhadap transformasi digital, penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kelompok rentan, serta perubahan demografi dan transisi hijau.
Baca Juga: DPRD Jatim Hapus Anggaran Perjalanan Luar Negeri, Fokuskan Untuk Rakyat
Fokus Indonesia Konektivitas UMKM dan Ekonomi Inklusif

Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting, Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia. Terkait penguatan kerja sama ekonomi kawasan, termasuk peran penting konektivitas dan digitalisasi. Pemerintah Indonesia menilai bahwa memperkuat konektivitas perdagangan dan investasi antarnegara anggota akan memperluas manfaat ekonomi secara nyata bagi masyarakat.
Selain itu, Presiden juga akan menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi inklusif di kawasan Asia-Pasifik. Dalam konteks global yang semakin dinamis, UMKM harus diberi dukungan melalui akses digital, pembiayaan hijau, dan jejaring pasar lintas batas.
Indonesia juga mengedepankan isu people-to-people connection, yaitu membangun kerja sama antarwarga di bidang pendidikan, budaya, dan tenaga kerja. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai jembatan strategis antarnegara di kawasan Asia-Pasifik.
Makna Strategis Kehadiran Indonesia di APEC 2025
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di KTT APEC 2025 memiliki arti penting dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi dunia. Dengan status sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berperan sebagai penjembatan kepentingan antarnegara APEC. Sekaligus penggerak pertumbuhan berkelanjutan dan berimbang di kawasan.
Menurut Sekretariat Presiden, partisipasi aktif Indonesia di APEC menjadi kesempatan untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan dunia kerja. Sebelum berangkat ke Korea Selatan, Presiden Prabowo dilepas di Lanud Halim Perdanakusuma oleh sejumlah pejabat tinggi negara.
Melalui forum ini, Indonesia berkomitmen memperkuat kerja sama ekonomi kawasan dan membangun citra. Sebagai mitra aktif, inovatif, dan solutif dalam menciptakan masa depan Asia-Pasifik yang berkelanjutan dan sejahtera.
Simak dan ikut terus perkembangan politik terkini dengan informasi akurat dan tentunya terpercaya hanya di Politik Ciki.