Pengurus lama Partai Ummat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan aksi simbolis buang Kartu Tanda Anggota (KTA).

Aksi ini menandai bubarnya kepengurusan lama di daerah tersebut dan berujung pada penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) kepengurusan baru oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat. Dibawah ini Politik Ciki akan membahas situasi ini mencerminkan dinamika yang cukup signifikan di tubuh partai yang relatif baru namun sudah menghadapi tantangan internal besar yang memengaruhi stabilitas organisasi di tingkat daerah.
Aksi Protes Pengurus Lama Partai Ummat DIY
Pada awal Juni 2025, sejumlah pengurus lama DPW Partai Ummat DIY secara simbolis membuang KTA mereka ke tempat sampah sebagai bentuk pembubaran diri dan ketidakpuasan terhadap pengurus pusat. Aksi ini berlangsung dengan penuh tekanan emosional, mencerminkan frustrasi pengurus.
Keputusan-keputusan yang dinilai sepihak serta kurangnya komunikasi yang konstruktif dengan pengurus tingkat pusat. Mereka merasa tidak dilibatkan dan keputusan penting seperti penetapan Ketua Umum yang baru tidak melalui mekanisme yang transparan dan demokratis.
Konflik Internal & Pemecatan Massal
Sumber konflik utamanya berasal dari keputusan Majelis Syuro Partai Ummat yang mengangkat kembali Ridho Rahmadi. Ketua Umum periode 2025-2030 tanpa melalui rapat kerja nasional dan pertanggungjawaban yang jelas. Ridho Rahmadi, menantu Amien Rais, dinilai banyak pihak tidak lagi mampu membawa partai ke arah yang lebih baik.
Menimbulkan penolakan luas dari pengurus daerah, termasuk DIY, pemecatan massal terhadap pengurus yang dianggap. Menentang keputusan ini juga semakin memperkeruh suasana internal partai, hingga akhirnya memicu kemunduran pengurus lama dan aksi buang KTA.
Baca Juga:
Penunjukan Pelaksana Tugas & Upaya Konsolidasi
Menanggapi situasi krisis ini, Dewan Pimpinan Pusat Partai Ummat mengambil langkah cepat dengan membentuk Pelaksana Tugas (Plt) pengurus DPW DIY untuk memastikan kesinambungan kepengurusan dan menghindari kekosongan struktur partai di daerah.
Plt Ketua DPW DIY, Ichwan Tamrin, menegaskan bahwa pembentukan ini bukan sebagai respons langsung atas aksi pengunduran diri pengurus lama. Melainkan sudah sesuai jadwal musyawarah Majelis Syuro yang menetapkan masa jabatan pengurus lama telah berakhir per Februari 2025.
Dampak Konflik Terhadap Partai & Citra Publik

Dinamika internal yang terjadi di Partai Ummat DIY ini sangat berpengaruh terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap partai yang baru satu kali mengikuti Pemilu Legislatif 2024 lalu. Konflik terbuka dan aksi massa buang KTA tentu menimbulkan keraguan publik akan keberlangsungan organisasi dan soliditas para pengurusnya.
Hal ini dapat berdampak negatif pada dukungan pemilih dan potensi partai dalam pilkada atau pemilu mendatang. Oleh karena itu, konsolidasi dan perbaikan hubungan internal menjadi krusial agar Partai Ummat dapat kembali fokus pada visi dan misi politiknya.
Perspektif Dari Internal Partai & Loyalis Amien Rais
Beberapa loyalis tokoh pendiri Partai Ummat, Amien Rais, yang masih aktif di DIY menyayangkan terjadinya perpecahan ini. Mereka menilai bahwa perubahan kepengurusan yang dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan mayoritas pengurus lama.
Justru melemahkan kekuatan partai dan mengaburkan tujuan awal pendirian partai sebagai wadah perlawanan terhadap ketidakadilan. Namun demikian, mereka juga berharap pengurus baru yang ditunjuk dapat membawa Partai Ummat DIY ke arah yang lebih solid dan adaptif dalam menghadapi tantangan politik ke depan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, aksi membuang KTA dan pergantian kepengurusan di Partai Ummat DIY menjadi momentum pembelajaran penting. Bagi partai dalam menjaga keseimbangan demokrasi internal serta membangun komunikasi dan kepercayaan di antara pengurus.
Dengan komitmen bersama dan langkah-langkah strategis ke depan, Partai Ummat DIY diharapkan dapat memperkokoh posisinya. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang berita Politik Ciki yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari tempo.co