Partai Golkar baru‑baru ini mengambil langkah serius dalam memperkuat peran legislator daerahnya dalam menghadapi bencana alam.

Melalui gelaran Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota Fraksi Golkar DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota tahap II tahun 2025, Golkar berusaha membekali wakil rakyatnya dengan pemahaman dan keterampilan mitigasi bencana, Mari kita ulas lebih dalam di Politik Ciki.
Isi Bimbingan Teknis
Dalam Bimtek tersebut, anggota legislatif diberikan sejumlah pengetahuan penting mengenai mitigasi dan penanganan bencana. Materi mencakup penyusunan regulasi daerah yang relevan, termasuk pembaruan regulasi kebencanaan dan penataan tata ruang berdasarkan risiko. Dengan demikian, daerah bisa lebih siap dan memiliki payung hukum dalam menghadapi ancaman bencana.
Tidak hanya regulasi, Golkar juga mendorong legislator untuk memastikan ketersediaan anggaran kontingensi di APBD. Alokasi anggaran semacam itu dirasa penting agar respons terhadap bencana bisa cepat, tanpa harus terhambat proses administratif ketika situasi darurat terjadi.
Lebih jauh, bimbingan juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, lembaga nasional penanggulangan bencana, dan masyarakat. Legislator diharapkan tidak hanya bertindak saat bencana terjadi, tapi mampu merancang kebijakan dan sistem kesiapsiagaan bersama.
Pergeseran Peran Legislator
Melalui upaya ini, Golkar ingin mengubah paradigma tentang peran legislator daerah. Tidak lagi hanya hadir untuk legislasi dan politicking semata, tetapi menjadi bagian dari garda reaksi cepat saat bencana melanda.
Legislator di daerah rawan bencana diharapkan memiliki sensitivitas kemanusiaan dan kesiapsiagaan institusional, serta mampu bekerja bersama pemda dan komunitas lokal dalam mitigasi dan penanganan darurat.
Dengan demikian, wakil rakyat tidak hanya menjadi pengambil keputusan kebijakan, tetapi juga menjadi pelindung masyarakat terutama di wilayah yang rentan bencana alam seperti banjir, longsor, atau gempa bumi. Golkar menekankan bahwa kehadiran legislator harus nyata di lapangan, bukan hanya pada masa kampanye atau acara seremonial saja.
Baca Juga: Momen Politik Panas! Prabowo Temui Putin di Rusia, Spekulasi Politik Kian Menguat
Respons Terhadap Bencana Terbaru Sebagai Pemicu Kebijakan

Langkah Golkar ini muncul dalam konteks meningkatnya bencana alam baru‑baru ini, khususnya di wilayah‑wilayah rawan seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Banyak korban terdampak dan kebutuhan penanggulangan mendesak.
Kondisi ini dianggap sebagai pengingat bahwa Indonesia sebagai negara rawan bencana membutuhkan kesiapsiagaan bersama bukan hanya dari pemerintah pusat, tetapi juga dari legislatif daerah. Menyadari hal ini, Golkar menilai legislatif daerah harus proaktif dalam merancang kebijakan mitigasi dan menjadi bagian dari upaya perlindungan warga.
Oleh sebab itu, Bimtek digelar sebagai langkah preventif agar ketika bencana terjadi lagi, responsnya bisa lebih cepat, terencana, dan berdampak nyata. Golkar ingin memastikan bahwa tidak ada lagi situasi di mana masyarakat “kelabakan” karena wakil rakyat tidak siap.
Tanggung Jawab Politik di Era Krisis
Melalui inisiatif ini, Golkar menekankan bahwa isu kebencanaan bukan semata urusan teknis, melainkan juga tanggung jawab moral dan politik. Legislator daerah diharapkan memiliki kepekaan tinggi terhadap penderitaan warga yang terkena bencana, serta kemauan dan kemampuan bertindak cepat. Partai melihat bahwa peran wakil rakyat harus lebih dari sekadar legislasi tetapi juga sebagai pelindung dan pelayan masyarakat saat krisis.
Bagi Golkar, membekali legislator dengan wawasan kebencanaan berarti memperkuat demokrasi lokal sekaligus memperkuat ketahanan komunitas terhadap bencana. Di tengah meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana alam di Indonesia. Model ini bisa menjadi acuan bagi partai maupun daerah lain dalam memperkuat mitigasi.
Buat kalian yang ingin mendapatkan analisis politik yang tajam dan update terkini, kalian bisa kunjungi Politik Ciki yang dimana akan selalu menyajikan berita dan opini terpercaya seputar dinamika politik Indonesia dan dunia.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari detik.com
- Gambar Kedua dari cnnindonesia.com