DPR PDI-P Tuntut Budi Arie Minta Maaf Soal Tudingan Partai Mitra Judol

DPR PDI-P Tuntut Budi Arie Minta Maaf Soal Tudingan Partai Mitra Judol

DPR PDI-P Tuntut Budi Arie untuk segera meminta maaf atas pernyataannya yang menuding partainya sebagai “mitra judi online” atau yang akrab disebut “judol”.

DPR PDI-P Tuntut Budi Arie Minta Maaf Soal Tudingan Partai Mitra Judol

Dalam sebuah kesempatan yang ditayangkan di program Gaspol! melalui YouTube Kompas.com, Budi Arie membuat pernyataan yang menyebut adanya partai politik yang diduga menjadi mitra para bandar judi online atau biasa disebut “judol”.

Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Khususnya para anggota DPR yang berasal dari partai tersebut.

Tuduhan yang Membakar Emosi PDI-P

PDI-P, melalui perwakilannya di DPR, Sadarestuwati, secara tegas menuntut Budi Arie untuk segera meminta maaf atas tuduhan tersebut.

Sadarestuwati, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, menyayangkan pernyataan yang dianggapnya sangat merugikan nama baik partainya. Ia menilai tudingan Budi Arie sebagai “partai mitra judol” bukan hanya fitnah. Tetapi juga sebuah upaya framing yang tidak bisa diterima begitu saja.

Dalam rapat kerja dengan Budi Arie yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Mei 2025. Sadarestuwati secara langsung menyampaikan tuntutan tersebut.

Ia meminta Menteri Koperasi itu untuk menarik pernyataan tersebut dan membuat permohonan maaf secara terbuka melalui media nasional dan media sosial.

Hal ini dianggap penting agar masyarakat luas mengetahui klarifikasi dari PDI-P dan tidak terpengaruh oleh informasi yang keliru.

Isi Pernyataan Budi Arie yang Memicu Kontroversi

Budi Arie sendiri sebelumnya juga tengah berada di tengah sorotan warganet dan politisi karena terkait dugaan kasus judi online saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dalam pernyataannya di program Gaspol! pada Kamis, 22 Mei 2025. Ia dengan tegas membantah terlibat dalam praktik judi online ataupun menerima “jatah” dari perlindungan situs judi online.

Budi Arie menganggap tuduhan itu merupakan fitnah dan upaya framing oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan namanya.

Namun yang menjadi bahan panas perdebatan ialah saat Budi Arie menyatakan ada partai politik yang menjadi mitra para bandar judi online.

Kata-katanya, “Dulu waktu awal di Kominfo digoda, dan mohon maaf ternyata setelah saya ingat-ingat siapa yang meng-approach saya, oh related by mitra judol itu, partai mitra judol.

Ya pastilah (masuk parlemen),” membuat banyak pihak, terutama dari PDI-P, merasa tersudutkan dan tersinggung.

Baca Juga: Insiden Lucu: Istri Toyor Kepala Presiden Macron Saat Kunjungan ke Indonesia

Reaksi Keras dari PDI-P

Reaksi Keras dari PDI-P

Tak hanya Sadarestuwati yang mengambil sikap tegas. Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi PDI-P, Darmadi Durianto. Juga memberikan sorotan keras terhadap pernyataan Budi Arie. Darmadi menegaskan bahwa Budi Arie tidak seharusnya memfitnah partainya dengan tudingan tak berdasar terkait judi online.

Ia juga menyarankan agar Budi Arie tetap tenang dan tidak menyerang pihak lain. Terutama dalam situasi saat ini di mana Budi Arie juga sedang menghadapi tekanan politik dan isu yang cukup berat.

Dalam rapat kerja yang sama, Darmadi mengingatkan pentingnya menjaga etika politik dan menghormati sesama anggota parlemen demi menjaga keharmonisan dan stabilitas politik nasional.

Ia bahkan menyinggung soal pengembangan Koperasi Desa Merah Putih yang menjadi tanggung jawab Budi Arie. Berharap agar isu politik tidak mengganggu program pembangunan vital tersebut.

Permintaan Maaf Sebagai Solusi

Permintaan maaf dari Budi Arie dinilai sangat penting oleh PDI-P karena konsekuensi dari tuduhan tersebut bisa saja berdampak negatif pada citra dan kepercayaan masyarakat terhadap partai berlambang banteng.

Tuduhan “mitra judol” secara tidak langsung menyangkut integritas, kredibilitas, dan moral partai. Serta membawa dampak luas bagi politik dan masyarakat.

Sadarestuwati dengan tegas menyatakan bahwa pernyataan Budi Arie bukan hanya salah. Tetapi juga merusak reputasi PDI-P dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Budi Gunawan.

Terlebih, tuduhan itu tidak berasal dari lembaga resmi, melainkan pribadi. Sehingga harus diakhiri dengan permintaan maaf yang jelas dan resmi agar tidak menimbulkan spekulasi lebih jauh.

Sadarestuwati juga menetapkan tenggat waktu permintaan maaf tersebut dalam 1×24 jam setelah rapat kerja tersebut. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya PDI-P menanggapi masalah ini dan ingin menyelesaikan isu ini secepat mungkin untuk menghindari kericuhan politik yang lebih besar.

Kesimpulan

Kisruh antara DPR PDI-P dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi terkait tudingan “partai mitra judol” menjadi perhatian publik luas. PDI-P dengan tegas menuntut Budi Arie mencabut pernyataan tersebut dan meminta maaf secara terbuka. Karena tuduhan itu dianggap sebagai fitnah yang bisa merusak nama baik partai dan pejabat publik tertentu.

Rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan menjadi momen penting dimana PDI-P menegaskan sikapnya dan menetapkan tenggat waktu untuk permintaan maaf tersebut.

Isu ini mengingatkan kita akan pentingnya etika berpolitik, kehati-hatian dalam berkata. Dan bagaimana sebuah pernyataan bisa berpengaruh besar terhadap stabilitas politik serta kepercayaan masyarakat.

Semoga situasi ini dapat segera diselesaikan dengan baik dan memberi pelajaran berharga bagi semua pihak dalam menjaga keharmonisan dan kredibilitas politik di Indonesia.

Buat kalian yang ingin mendapatkan analisis politik yang tajam dan update terkini, kalian bisa kunjungi Politik Ciki, yang dimana akan selalu menyajikan berita dan opini terpercaya seputar dinamika politik Indonesia dan dunia.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.kompas.com
  • Gambar Kedua dari nasional.kompas.com