Bahlil Targetkan Lelang EPC Proyek Gas Raksasa Blok Masela Dimulai 2026

Bahlil Targetkan Lelang EPC Proyek Gas Raksasa Blok Masela Dimulai 2026

Proyek gas alam cair Abadi Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, menjadi salah satu proyek energi terbesar dan paling strategis di Indonesia.

Bahlil-Targetkan-Lelang-EPC-Proyek-Gas-Raksasa-Blok-Masela-Dimulai-2026

Setelah mengalami perjalanan panjang selama lebih dari dua dekade, pemerintah memastikan bahwa proyek ini akan segera memasuki tahap penting berikutnya, yaitu lelang Engineering, Procurement, and Construction EPC yang ditargetkan berlangsung pada tahun 2026.

Berikut ini Politik Ciki akan memberikan kabar terbaru tentang target lelang EPC proyek gas Abadi Blok Masela pada 2026.

Bahlil Pastikan Tahap EPC Dimulai 2026

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa proyek Blok Masela kini telah menunjukkan perkembangan positif. Ia menjelaskan, Inpex Masela Ltd. selaku operator proyek, bersama dua mitra utamanya yakni Pertamina Hulu Energi Masela dan Petronas Masela. Sudah menuntaskan sebagian besar tahapan desain teknis awal dan kini bersiap menuju tahap EPC.

“Untuk urusan Inpex ini sudah berjalan selama 26 tahun. Ini salah satu blok ‘giant’ yang ada di Maluku. Insyaallah tahun ini sudah mulai tender FEED-nya, dan sekarang prosesnya sedang berjalan. Selanjutnya, tender EPC kemungkinan besar akan dilakukan pada tahun 2026,” ujar Bahlil dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Pernyataan ini menandai babak baru dari proyek LNG Abadi yang sempat mengalami berbagai penundaan, baik karena faktor teknis maupun kebijakan investasi global. Dengan dimulainya lelang EPC, pemerintah optimistis proyek strategis nasional tersebut akan segera memberikan manfaat nyata bagi perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah timur.

Tahap FEED Dimulai 2025 EPC Jadi Langkah Kunci

Sebelum mencapai tahap EPC, Inpex Masela telah mengumumkan akan memulai Front-End Engineering and Design (FEED) atau tahap perancangan teknik awal pada Agustus 2025. FEED berperan penting untuk menentukan rancangan detail, biaya investasi, dan strategi pelaksanaan proyek LNG Abadi secara efisien.

Proses EPC yang menyusul setelah FEED akan mencakup tiga komponen utama rekayasa teknik (engineering), pengadaan material (procurement), dan konstruksi fasilitas produksi (construction). Tahap ini merupakan jantung dari realisasi proyek karena menentukan kecepatan pembangunan serta kesiapan fasilitas LNG di lapangan.

Menurut Bahlil, apabila lelang EPC dapat berjalan sesuai jadwal, maka kegiatan produksi atau lifting gas pertama (first gas). Diharapkan bisa dimulai sesuai target pemerintah. “Kalau EPC ini sudah selesai, maka insyaAllah lifting kita akan bisa dikejar sesuai. Dengan target yang menjadi harapan Bapak Presiden,” tegasnya.

Baca Juga: BGN Gelar Pelatihan Massal Untuk Tingkatkan Standar Pangan

Produksi Gas Raksasa dan Potensi Ekonomi

Produksi-Gas-Raksasa-dan-Potensi-Ekonomi

Proyek Abadi Blok Masela memiliki potensi produksi yang sangat besar. Berdasarkan perhitungan pemerintah dan operator, kapasitas produksi tahunan diperkirakan mencapai 10,5 juta ton setara LNG per tahun, yang mencakup 9,5 juta ton LNG. Untuk ekspor dan pasokan gas pipa domestik untuk kebutuhan dalam negeri.

Angka tersebut setara dengan lebih dari 10 persen dari total impor LNG tahunan Jepang. Menjadikan proyek ini salah satu sumber energi potensial bagi Asia Timur. Selain itu, proyek ini juga diperkirakan akan menghasilkan sekitar 35 ribu barel kondensat per hari, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi penerimaan negara.

Bahlil menegaskan bahwa manfaat ekonomi dari proyek ini akan sangat besar, terutama bagi masyarakat Maluku dan kawasan timur Indonesia. Pemerintah berharap Blok Masela menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri hilir, lapangan kerja baru, dan pengembangan infrastruktur daerah.

Kontribusi Terhadap Ketahanan Energi dan Transisi Hijau

Selain berkontribusi terhadap peningkatan produksi gas nasional, proyek Abadi juga dirancang untuk mendukung transisi energi bersih Indonesia. Inpex memastikan bahwa proyek ini akan dilengkapi dengan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), yaitu sistem penangkapan dan penyimpanan karbon yang dapat menekan emisi CO₂ secara signifikan.

Dengan demikian, proyek LNG Abadi akan menjadi salah satu contoh proyek energi berskala besar yang sejalan. Dengan target nasional net zero emission pada tahun 2060.

“Proyek ini tidak hanya penting bagi ketahanan energi Indonesia, tetapi juga untuk Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Kita ingin menyediakan pasokan energi yang bersih, stabil, dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar perwakilan Inpex Masela dalam pernyataan resminya.

Simak dan ikut terus perkembangan politik terkini dengan informasi akurat dan tentunya terpercaya hanya di Politik Ciki.