Surya Paloh menegaskan bahwa Partai NasDem belum berencana melakukan PAW terhadap Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kembali disorot usai menanggapi putusan MKD DPR RI terkait sanksi dua kadernya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Meski MKD menjatuhkan sanksi nonaktif, Paloh menegaskan NasDem belum berencana melakukan PAW, menunjukkan sikap hati-hati sekaligus menghormati proses yang berlangsung.
Berikut ini Politik Ciki akan membahas lebih dalam respons Surya Paloh dan implikasinya terhadap kedua politikus NasDem tersebut.
Penghormatan Pada Mekanisme Dewan
Surya Paloh secara tegas menyatakan penghormatannya terhadap putusan yang dijatuhkan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI kepada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Baginya, ini adalah bagian dari mekanisme internal DPR yang harus dihargai oleh semua pihak. Paloh melihat sanksi tersebut sebagai konsekuensi logis dari proses yang telah berjalan di dewan.
“Itu mekanisme DPR yang harus kita hormati, kan,” ujar Paloh dalam keterangan tertulisnya. Pernyataan ini menggarisbawahi sikap Partai NasDem yang menjunjung tinggi aturan dan etika yang berlaku di parlemen. Paloh tidak mempermasalahkan keputusan MKD, bahkan menganggapnya sebagai bagian dari dinamika politik yang wajar.
Sikap Paloh ini menunjukkan bahwa Partai NasDem berkomitmen untuk tidak mencampuri urusan internal DPR, meskipun yang disanksi adalah kadernya sendiri. Ini adalah bentuk pengakuan terhadap independensi MKD sebagai penjaga etika anggota dewan.
Belum Ada PAW, NasDem Tunggu Momentum
Meskipun MKD telah menjatuhkan sanksi nonaktif, Surya Paloh mengungkapkan bahwa Partai NasDem hingga kini belum memutuskan untuk melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Keputusan ini menunjukkan kehati-hatian partai dalam mengambil langkah strategis.
“Sampai saat ini belum [melakukan PAW],” kata Paloh. Ia menambahkan bahwa partai menghormati semua proses yang sedang berjalan. Hal ini bisa diartikan bahwa NasDem ingin melihat perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan final yang akan berdampak pada kedua anggota dewan tersebut.
Penundaan PAW ini bisa jadi merupakan strategi partai untuk memberikan kesempatan bagi Sahroni dan Nafa Urbach untuk memperbaiki diri atau menunggu hingga sanksi internal partai selesai. Ini juga bisa menjadi sinyal bahwa NasDem masih memberikan dukungan moral kepada kadernya.
Baca Juga: Gelar Pahlawan Soeharto Dipersoalkan, TAP MPR XI/1998 Jadi Sorotan
Detail Sanksi Dari MKD

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) telah menjatuhkan sanksi nonaktif kepada Ahmad Sahroni selama enam bulan, sementara Nafa Urbach mendapatkan sanksi nonaktif selama tiga bulan. Sanksi ini mulai berlaku sejak keduanya dinonaktifkan oleh partai mereka masing-masing pada akhir Agustus lalu.
Ahmad Sahroni dijatuhi sanksi karena pernyataannya yang dinilai kurang bijak saat merespons usul pembubaran DPR. Respons tersebut memicu kontroversi dan dianggap melanggar kode etik anggota dewan. MKD menilai pernyataannya tidak pantas.
Sementara itu, Nafa Urbach disanksi karena pernyataannya terkait tunjangan rumah dinas DPR yang juga menimbulkan polemik. Pernyataan tersebut dianggap kurang tepat dan menimbulkan persepsi negatif di mata publik.
Konteks Sanksi Dan Reaksi Partai
Sanksi nonaktif yang dijatuhkan MKD merupakan langkah untuk menjaga marwah dan etika anggota dewan. Keputusan ini menunjukkan bahwa MKD serius dalam menegakkan aturan, terlepas dari afiliasi partai anggota yang bersangkutan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi DPR.
Reaksi Partai NasDem yang menghormati putusan MKD namun menunda PAW menunjukkan adanya pertimbangan yang matang. Partai mungkin ingin menghindari kesan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan yang bisa berdampak panjang terhadap citra partai dan individu kadernya.
Situasi ini juga bisa menjadi pelajaran bagi seluruh anggota dewan untuk lebih berhati-hati dalam setiap ucapan dan tindakan, terutama yang berkaitan dengan kebijakan publik dan citra lembaga. Etika politik menjadi krusial dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Pantau selalu berita politik terkini yang akurat, terpercaya, dan mendalam, eksklusif hanya di Politik Ciki agar Anda tidak ketinggalan setiap perkembangan penting lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari cnnindonesia.com
- Gambar Kedua dari forumkeadilan.com